Tidak hanya peternakan, Bupati Sugiri Sancoko juga memanfaatkan lahan di depan rumah dinasnya yang terletak dalam kompleks Sekolah Rakyat Terintegrasi Ponorogo untuk menanam sayuran segar seperti pakcoy, terong, kol, dan cabai.
Sayuran tersebut menjadi sumber pangan sekaligus media pembelajaran keterampilan hidup dan bercocok tanam.
“Artinya sekolah-sekolah rakyat ini tidak hanya ngaji, tidak hanya pengetahuan. Tapi saya pengen ke depan ini ada sekolah kehidupan ketika anak-anak berminat dengan peternak. Dengan apapun kami siapkan vokasi kecil untuk pembelajaran hidup. Ini saya jamin telurnya setengah organik, diternakkan di free range yang bebas begitu, maka lebih sehat daripada telur-telur yang kimia,” ujar Sugiri.
Gus Ipul menegaskan bahwa inisiatif ketahanan pangan di sekolah seperti di SRT 5 Ponorogo ini sangat penting untuk direplikasi di daerah lain.
Tujuannya adalah agar Sekolah Rakyat tidak hanya menjadi lembaga pendidikan formal, tetapi juga menjadi pusat pengembangan kemandirian pangan, keterampilan vokasi, dan pembinaan karakter siswa.
“Ini bisa jadi model sekolah masa depan. Saya harap sekolah-sekolah lain di Indonesia bisa meniru SRT 5 Ponorogo ini,” tutup Gus Ipul.
(kemensos)