Dua permukiman yang dilegalkan, Kadim dan Ganim, sebelumnya dievakuasi pada tahun 2005 saat penarikan Israel dari Gaza.
Pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat secara luas dianggap ilegal menurut hukum internasional dan dinilai menghambat solusi dua negara.
Persetujuan ini muncul di tengah upaya Amerika Serikat mendorong kelanjutan fase kedua gencatan senjata Gaza yang mulai berlaku pada 10 Oktober, yang mencakup kemungkinan “jalan” menuju pembentukan negara Palestina.
Keputusan Kabinet mencakup legalisasi retroaktif pos-pos pemukiman ilegal, serta pembangunan permukiman baru di lahan yang sebelumnya dihuni warga Palestina yang dievakuasi.
Ukuran permukiman bervariasi, mulai dari satu unit rumah hingga kompleks gedung bertingkat.
Ekspansi permukiman ini juga diiringi lonjakan kekerasan pemukim terhadap warga Palestina.
Data PBB mencatat selama panen zaitun Oktober, terjadi rata-rata delapan serangan pemukim per hari, tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 2006. Hingga 24 November, sedikitnya 136 serangan tambahan kembali terjadi.
