Serangan tersebut meliputi pembakaran kendaraan, vandalisme masjid, penjarahan pabrik, dan perusakan lahan pertanian.
Otoritas Israel dinilai hanya memberikan respons terbatas berupa kecaman tanpa tindakan tegas.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah melaporkan dua warga Palestina tewas dalam bentrokan dengan militer Israel di wilayah utara Tepi Barat.
Salah satunya adalah Rayan Abu Muallah (16) yang tewas di Qabatiya, sementara korban lainnya, Ahmad Ziyoud (22), meninggal di Silat al-Harithiya.
Militer Israel menyatakan operasi di Tepi Barat meningkat signifikan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang berkepanjangan di Jalur Gaza.
(apnews)












