Di balik program ini, terdapat kisah nyata perjuangan para guru. Salah satunya datang dari Yul Fahmi, guru honorer di PAUD Latifa, Banda Aceh. Saat mendengar kabar tentang insentif ini, ia menyampaikan rasa syukur.
“Kami sangat bersyukur sudah dapat bantuan dari Bapak Menteri, sangat membantu kami, bagi guru honorer,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ia juga berharap pemerintah terus memperhatikan kesejahteraan guru non-ASN, yang selama ini masih bekerja tanpa jaminan status.
Kemendikdasmen menegaskan bahwa BSU dan insentif guru honorer bukan semata bantuan finansial, melainkan bentuk pengakuan terhadap peran guru non-ASN dan pendidik nonformal dalam mencerdaskan generasi bangsa.
Program ini diharapkan bisa mendorong guru untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) demi memperoleh sertifikasi resmi dan meningkatkan profesionalisme guru non-ASN ke depannya.
Untuk memastikan bantuan insentif guru non-ASN dan BSU pendidik PAUD diterima oleh yang berhak, pemerintah menggunakan sistem pemadanan data yang melibatkan Dapodik (Data Pokok Pendidikan), BPJS Ketenagakerjaan dan Kementerian Sosial.