Seketika.com, Jakarta – Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) bersama Badan Intelijen Negara (BIN) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) sebagai langkah strategis untuk memperkuat sistem peringatan dini ancaman kesehatan nasional, khususnya dalam menghadapi penyakit infeksi dan potensi pandemi di masa depan.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan bahwa kerja sama Kemenkes dan BIN ini berfokus pada deteksi dini penyakit serta peningkatan kesiapsiagaan negara terhadap ancaman patogen yang berpotensi mengganggu keselamatan masyarakat dan stabilitas nasional.
“Dalam sejarah manusia ada tiga jenis perang, melawan alam, melawan manusia, dan melawan kuman. Dari semuanya, perang melawan patogen justru memakan korban paling besar,” ujar Menkes Budi saat penandatanganan MoU di Gedung Kemenkes, Selasa (23/12).
Menurutnya, perang melawan patogen membutuhkan sistem pertahanan yang setara dengan pertahanan militer.
Hal ini mencakup intelijen kesehatan melalui surveilans penyakit, pemanfaatan laboratorium modern, teknologi genome sequencing, serta pengembangan vaksin dan obat-obatan sebagai instrumen perlindungan masyarakat.
“Kalau di militer ada radar dan satelit, di kesehatan kita pakai laboratorium dan genome sequencing. Kita harus tahu musuhnya berubah atau tidak, variannya apa, dan seberapa mematikan,” jelasnya.
Menkes Budi juga menyoroti bahwa pengalaman pandemi COVID-19 menjadi pelajaran penting bagi Indonesia.












