Langkah ini diambil menyusul meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak media sosial pada kesehatan mental dan keselamatan anak, mulai dari paparan konten berbahaya hingga risiko eksploitasi.
Fahmi Fadzil menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, regulator, dan orang tua:
“Kita dapat memastikan internet di Malaysia tidak hanya cepat dan terjangkau, tetapi yang terpenting aman bagi anak-anak dan keluarga.”
Pemerintah sedang mempelajari opsi verifikasi usia elektronik menggunakan kartu identitas nasional (IC) atau paspor.
Sejak Januari 2024, Malaysia sudah mewajibkan platform dengan minimal 8 juta pengguna untuk memiliki lisensi operasi, termasuk penerapan verifikasi usia, pengamanan konten dan aturan transparansi.
Langkah ini menjadi bagian dari pengetatan pengawasan digital yang lebih luas.












