Ia mengutip konstitusi sebagai dasar kuat dari kebijakan tersebut. “Bumi, air, dan seluruh kekayaan alam dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat. Itu perintah undang-undang dasar,” tegasnya.
Menutup pidatonya, Presiden mengajak para serikat buruh dan pekerja untuk berdiskusi dan mengusulkan nama calon pahlawan nasional dari kalangan buruh.
Hal ini merespons aspirasi masyarakat yang mempertanyakan mengapa belum ada buruh yang diangkat sebagai pahlawan nasional.
“Coba kalian berembuk, usulkan satu nama yang disepakati bersama. mereka sampaikan bagaimana kalau Marsinah pak?” tutur Presiden.
(BPMI Setpres)