Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena ini, tidak diperlukan teleskop atau peralatan khusus.
“Perbedaannya paling jelas terlihat saat membandingkan foto atau pengamatan sebelumnya,” kata Shannon Schmoll, Direktur Planetarium Abrams di Universitas Negeri Michigan, melalui email.
Fenomena supermoon bukanlah hal langka. Tahun ini, supermoon pertama terjadi pada Oktober, sedangkan supermoon terakhir dijadwalkan pada Desember.
Dengan demikian, November menjadi kesempatan terbaik untuk melihat bulan purnama super yang lebih terang dan dekat dengan Bumi.
Bagi pecinta astronomi atau masyarakat umum, momen ini menjadi salah satu kesempatan langka untuk menikmati keindahan fenomena Bulan purnama super dengan mata telanjang, selama langit cerah dan bebas dari polusi cahaya.
(apnews)







