Eva juga menekankan perlunya data yang komprehensif terkait stunting, kesehatan mental, dan akses layanan dasar.
Hal ini menjadi dasar bagi perumusan kebijakan yang tepat sasaran dalam perlindungan anak dan perempuan.
“Ke depannya, kami sangat terbuka untuk mengintegrasikan nilai keagamaan secara eksplisit dalam materi, agar pembahasan menjadi lebih holistik dan menyentuh aspek spiritual yang justru menjadi pondasi utama dalam ketahanan keluarga,” tambahnya.
Selain aspek sosial dan psikologis, upaya pencegahan kekerasan dalam keluarga juga diarahkan pada penguatan ekonomi.
Strategi seperti peningkatan literasi finansial, pengelolaan keuangan yang bijak, diversifikasi pendapatan, serta investasi dalam pendidikan dan kesehatan keluarga menjadi bagian integral dari program bersama ini.
(tangerangselatankota)
