“Ada beberapa segmen program penanganan banjir, kemungkinan sekira Rp20-25 miliar akan kita insight ke Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi untuk penanganan banjir. Ini kan tentunya masih kita diskusikan dengan DPRD,” jelasnya.
Bambang menambahkan bahwa penanganan banjir di Tangsel membutuhkan kolaborasi lintas wilayah, termasuk dengan Pemerintah Kota Tangerang dan Pemerintah Provinsi Banten, karena luapan air sering berdampak lintas kota.
“Ada beberapa kali diskusi yang difasilitasi provinsi, mereka juga memiliki pemahaman yang sama, cuma kita tidak bisa menunggu terus. Kita akan lakukan apa yang bisa dilakukan. Diskusi dan juga analisa teknis dilakukan, harapannya bisa melakukan melangkah bersama seputar penanganan banjir,” tegasnya.
Sebagai informasi, banjir di Kota Tangerang Selatan terbaru terjadi pada 8 Juli 2025, usai hujan deras yang menyebabkan 22 titik banjir, termasuk di Perumahan Pondok Maharta yang berbatasan langsung dengan wilayah Kota Tangerang.
(tangerangselatankota)