Seketika.com, Internasional – Pada hari Kamis, 12 Juni 2025, dunia penerbangan dikejutkan oleh tragedi mengerikan saat sebuah pesawat penumpang Air India jatuh di Ahmedabad, India barat laut. Pesawat tersebut adalah Penerbangan AI 171, yang dijadwalkan terbang menuju London dengan lebih dari 240 penumpang di dalamnya. Insiden ini menjadi pukulan besar bagi industri penerbangan dan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga para korban.
Menurut keterangan resmi dari maskapai, pesawat yang jatuh adalah Boeing 787-8 Dreamliner, pesawat berbadan lebar dengan mesin ganda yang dikenal akan efisiensinya.
Ini adalah kecelakaan pertama yang melibatkan Boeing 787 sejak model ini mulai beroperasi pada 2009, berdasarkan data dari Aviation Safety Network.
Tayangan televisi lokal menunjukkan asap pekat mengepul dari lokasi jatuhnya pesawat yang berada di area padat penduduk dekat bandara Ahmedabad.
Kota ini berpenduduk lebih dari lima juta jiwa, dan laporan awal menyebutkan bahwa pesawat jatuh di atas akomodasi perguruan tinggi kedokteran, memperparah dampak dari kecelakaan ini.
Dalam manifes penumpang yang dirilis, disebutkan bahwa terdapat 169 warga India, 53 warga Inggris, tujuh warga Portugis, dan satu warga Kanada di dalam pesawat.
Sayangnya, tidak ada korban yang selamat, seperti yang dikonfirmasi oleh Komisaris Polisi Ahmedabad.
Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan belasungkawa melalui media sosial, menyebut tragedi ini sebagai “sangat menyedihkan dan tak terlukiskan kata-kata.”
Raja Charles III dan Ratu Camilla dari Inggris juga menyatakan keterkejutan mereka, sementara pemerintah Inggris dan Portugal telah mengaktifkan tim krisis untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban.
Boeing, sebagai produsen pesawat, menyatakan siap mendukung investigasi dan bekerja sama dengan pihak berwenang.
Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat mengatakan siap mengirim tim investigasi jika diminta oleh India.
Kecelakaan ini juga menarik perhatian internasional, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengirimkan pesan belasungkawa resmi.
Militer India telah dikerahkan untuk membantu otoritas sipil dalam proses evakuasi dan penanganan korban.
Sebagai catatan tambahan, Air India telah diprivatisasi sejak tahun 2022, dan tragedi ini menjadi ujian besar bagi reputasi maskapai tersebut.
Pusat penerimaan keluarga juga telah dibuka di Bandara Gatwick London untuk mendukung para keluarga penumpang yang tengah berduka.
Kecelakaan pesawat ini menambah daftar kelam dalam sejarah penerbangan India, dan akan menjadi fokus penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab sebenarnya dari insiden tragis ini.