Seketika.com, Jakarta – Cuaca ekstrem di Sumatera Utara kembali memicu bencana beruntun berupa banjir dan tanah longsor di wilayah Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan pada Senin–Selasa, 24–25 November 2025. Berdasarkan laporan resmi BNPB, bencana ini menimbulkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, serta mengganggu aktivitas dan penghidupan masyarakat setempat.
Hujan deras dengan durasi lebih dari dua hari akibat pengaruh Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B menyebabkan banjir besar dan tanah longsor di sejumlah wilayah Tapanuli Raya.
Arus banjir menghantam permukiman, menyeret kendaraan, dan membawa material lumpur serta puing bangunan.
Wilayah yang terdampak bencana meliputi :
1. Kota Sibolga
Banjir melanda Kelurahan Angin Nauli (Sibolga Utara), Aek Muara Pinang, Aek Habil (Sibolga Selatan) dan Pasar Belakang, Pasar Baru (Sibolga Kota)
Tanah longsor terjadi di Angin Nauli, Simare-mare, Sibolga Hilir, Hutabarangan, Huta Tonga, Sibual-buali (Sibolga Utara), Parombunan, Aek Mani (Sibolga Selatan), Pancuran Bambu, Pancuran Dewa, Pancuran Kerambil (Sibolga Sambas) dan Pasar Belakang, Pasar Baru, Pancuran Gerobak (Sibolga Kota).
2. Kabupaten Tapanuli Selatan
Dampak terjadi di 11 kecamatan, antara lain Sipirok, Marancar, Batangtoru, Angkola Barat, Angkola Selatan, Muara Batangtoru, dan Sayur Matinggi.


















