“Kalau tidak dibantu kreator, bisa muncul anggapan bahwa gubernur tidak bekerja, padahal ada prosedur dan batas kewenangan. Karena itu, kolaborasi dengan influencer membantu meluruskan informasi dan membangun kepercayaan publik,” tegas Andra.
Lebih lanjut, Gubernur Banten berharap kolaborasi pemerintah dan influencer Banten dapat terus diperkuat.
Menurutnya, dalam konteks luasnya wilayah dan tantangan pembangunan di Banten, konten kreatif menjadi sarana ampuh untuk membangun kepercayaan publik dan memperkuat komunikasi pembangunan.
“Pemerintah perlu kreatif. Bahasa administratif kadang sulit diterima publik. Maka kolaborasi dengan influencer menjadi solusi agar pesan pembangunan bisa tersampaikan dengan cara yang menarik dan membangun kepercayaan,” tambahnya.
Sementara itu, Kajati Banten Siswanto juga menyatakan bahwa kehadiran influencer memberi banyak manfaat, baik bagi masyarakat maupun aparat negara.
“Kita tidak bisa mundur dari teknologi. Kritik dari kreator adalah bentuk koreksi yang justru bermanfaat bagi kami. Kalau ada yang kurang pas, kita perbaiki. Itu bagian dari tanggung jawab publik,” ungkapnya.