Namun, pihak Iran bersikeras bahwa program nuklirnya ditujukan untuk tujuan damai dan akan terus memperkaya uranium meskipun tekanan internasional meningkat.
Sementara itu, seorang diplomat Iran memperingatkan bahwa setiap intervensi militer AS dapat memicu “perang habis-habisan”, memperburuk situasi yang sudah memanas di Timur Tengah.
Dalam upaya untuk meredakan ketegangan, perundingan nuklir Iran dijadwalkan akan dilanjutkan hari Jumat di Swiss.
Pertemuan ini akan melibatkan diplomat senior dari Jerman, Prancis, Inggris, serta perwakilan tinggi dari Uni Eropa.
Pertemuan ini menjadi sangat penting mengingat Presiden AS Donald Trump tengah mempertimbangkan opsi militer setelah dua bulan pembicaraan diplomatik yang tidak membuahkan hasil signifikan.