Dua pesawat dikerahkan selama 24 jam penuh guna melakukan reduksi awan hujan di wilayah rawan banjir.
Untuk solusi jangka panjang, pemerintah tengah mempercepat pembangunan dua kolam retensi utama, yakni:
1. Kolam Retensi Terboyo, dengan luas 189 hektare dan daya tampung 6.717.470 meter kubik air.
2. Kolam Retensi Sriwulan, seluas 28 hektare dengan kapasitas 1.100.000 meter kubik.
“Progres pembangunan kolam retensi Terboyo sudah mencapai 40 persen,” jelas Suharyanto.
Sementara untuk penanganan jangka pendek, pompa air tambahan dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota terus disiagakan di titik-titik rawan genangan hingga kondisi membaik sepenuhnya.
Pemerintah menargetkan, seluruh proyek pengendalian banjir termasuk kolam retensi Terboyo dan Sriwulan rampung pada tahun 2026.
Dengan begitu, penanganan banjir di Semarang dan Demak tidak lagi bergantung pada langkah darurat, melainkan sudah terintegrasi dalam sistem mitigasi jangka panjang.
(jatengprov)












