Inspektorat Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol, Brigjen Heri Susanto, menyebutkan bahwa operasi penanggulangan bencana telah memasuki hari kelima.
“Basarnas, BNPB, TNI, dan Polri terus melakukan pencarian sesuai waktu yang ditetapkan pemerintah. Kami memastikan dukungan logistik dan perbaikan akses agar wilayah terisolasi bisa kembali terhubung,” ujarnya.
Sementara itu, Penatakelola Pencarian dan Pertolongan Ahli Madya Basarnas, Djefri DT, menjelaskan bahwa 1.154 personel telah dikerahkan di seluruh titik terdampak, terdiri dari unsur Basarnas, TNI, Polri, pemerintah daerah, hingga relawan masyarakat.
Sebanyak 150 personel tambahan dari Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat telah diberangkatkan ke Sumatra Barat untuk memperkuat operasi pencarian.
Selain itu, sarana pendukung turut dikerahkan 3 helikopter untuk evakuasi medis udara dan distribusi logistik, 2 kapal SAR yang siaga di pelabuhan dan penguatan alat komunikasi serta penyaluran logistik ke daerah terisolasi.
Djefri menjelaskan bahwa medan berat dan keterbatasan alat berat masih menjadi tantangan utama.
“Lokasi terdampak terbanyak berada di Kabupaten Agam, dengan sekitar 70 korban yang masih harus dievakuasi. Para rescuer juga membutuhkan vaksin karena risiko paparan bakteri dari jenazah yang ditemukan setelah lima hari,” jelasnya.












