Menurut Bupati, jati diri koperasi adalah menjalankan kegiatan ekonomi berbasis gotong royong untuk kepentingan bersama.
Ia berharap keberadaan KDKMP dapat memberdayakan masyarakat desa dan menjadi contoh keberhasilan pengelolaan dana CSR di Indonesia.
“Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih ini sebagai sumber suplai kebutuhan aktivitas produk perekonomian di desa. Yang kedua, nanti kami akan programkan setiap bulan setiap Kecamatan itu ada gerakan pangan murah. Jadi jangan sampai enggak jalan, harus menjadi contoh karena pertama di Indonesia yang menjalankan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih melalui CSR,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskum) Kabupaten Tangerang, Rr. Anna Ratna Maemunah, menjelaskan bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memastikan penggunaan dana CSR sebesar Rp100 juta per KDKMP sesuai dengan rencana dan prinsip akuntabilitas.
“Tujuan pelaksanaan monitoring dan evaluasi penggunaan dana CSR KDKMP ini, pertama untuk memastikan bahwa dana CSR yang diterima oleh masing-masing KDKMP digunakan sesuai dengan rencana anggaran belanja. Kedua untuk menilai tingkat keberhasilan efektivitas dan akuntabilitas penggunaan dana CSR oleh KDKMP MockUp,” jelas Anna.
Ia menambahkan, kegiatan Monev diikuti oleh 120 peserta dari 60 KDKMP MockUp, melibatkan enam tim pengawas dari Diskum Tangerang.













