Prinsipnya sama seperti tidak menyalin buku atau esai orang lain: hasil karya harus orisinal. AI sebaiknya digunakan sebagai alat bantu, bukan pengganti proses berpikir.
Para pendidik menyarankan penggunaan AI sebagai alat bantu belajar, misalnya:
- Menjelaskan konsep sulit atau bertukar ide untuk esai.
- Menguji diri sebelum ujian dengan membuat pertanyaan latihan.
- Menggunakan fungsi dikte suara untuk menganalisis pemahaman materi.
Contohnya, guru bahasa Inggris SMA di California, Casey Cuny, meminta siswanya memanfaatkan ChatGPT untuk mengunggah catatan kelas dan membuat kuis latihan berdasarkan materi.
Panduan penggunaan AI dibagi seperti lampu lalu lintas:
- Lampu hijau: brainstorming, umpan balik presentasi, riset.
- Lampu kuning: jika ragu, tanyakan pada guru.
- Lampu merah: menulis tesis, draf esai, atau revisi lengkap.
CEO Flint, Sohan Choudhury, menambahkan, “Dengan AI, siswa bisa menganalisis apa yang dipahami dan belum dipahami, lalu mendapatkan analogi atau penjelasan yang disesuaikan.”












