Sikap sekolah dan universitas terhadap AI generatif bervariasi.
Beberapa institusi seperti Universitas Toronto melarang penggunaan AI kecuali disetujui instruktur, sementara beberapa kampus lain memberikan kebebasan akademis penuh bagi instruktur.
Siswa disarankan selalu memeriksa kebijakan institusi mengenai penggunaan AI untuk menghindari pelanggaran akademik.
Para ahli menekankan pentingnya transparansi dalam penggunaan AI.
“Siswa sebaiknya tidak malu mendiskusikan penggunaan AI dengan guru karena ini mencegah kesalahpahaman,” ujar Choudhury.
Rebekah Fitzsimmons dari Carnegie Mellon University menambahkan, mahasiswa sering tidak sadar ketika melewati batas antara alat bantu dan konten yang dihasilkan AI sepenuhnya.
Universitas Chicago menekankan pentingnya mengutip AI saat digunakan untuk memunculkan ide, ringkasan, atau membantu menyusun makalah, sama seperti mengutip buku atau situs web.
Selain kebijakan formal, etika menjadi pedoman utama.
Universitas Florida menekankan pentingnya memahami kode kehormatan dan integritas akademik, sementara Universitas Oxford mengingatkan agar penggunaan AI selalu bertanggung jawab, etis, dan transparan.
(apnews)












