Seketika.com, Internasional – “Di mana dunia?” Itulah pertanyaan memilukan yang diucapkan oleh Yaqueen Hammad, influencer media sosial termuda di Gaza, dalam salah satu video terakhirnya sebelum ia terbunuh dalam serangan udara Israel pada 23 Mei di Deir Al-Balah. Kalimat ini kini menggema sebagai simbol penderitaan anak-anak Palestina dalam konflik Israel-Gaza yang brutal.
Yaqeen, yang baru berusia 11 tahun, bukan hanya pembuat konten yang penuh semangat, tetapi juga relawan kemanusiaan yang bekerja bersama saudaranya dalam organisasi nirlaba Ouena.
Ia dikenal lewat video penyemangat dan kiat bertahan hidup yang diunggah untuk membantu sesama. Kini, ia menjadi wajah dari generasi yang hilang akibat perang yang tak kunjung usai.
Tanggal 4 Juni diperingati sebagai Hari Internasional Anak-Anak Tak Bersalah Korban Agresi, dan kisah Yaqeen menjadi sorotan global.
Menurut UNICEF, lebih dari 50.000 anak telah terbunuh atau terluka sejak konflik meletus kembali pada Oktober 2023. Ribuan lainnya menjadi yatim piatu atau mengungsi, dengan masa depan yang semakin suram.