Seketika.com, Bola – Laga perempat final Piala Dunia U-17 2025 ini berlangsung pada Sabtu malam waktu setempat, menghadirkan duel panas antara Maroko U-17 vs Brasil U-17 yang berakhir dengan kemenangan dramatis 2-1 untuk Brasil.
Brasil memastikan tiket ke semifinal berkat gol penentu Dell di menit 90+5, mematahkan harapan Maroko yang tampil disiplin sepanjang pertandingan.
Brasil memulai laga dengan penguasaan bola lebih baik dan langsung menekan pertahanan Maroko.
Tekanan itu membuahkan hasil pada menit ke-16 ketika Dell memanfaatkan umpan silang matang Ruan Pablo untuk membawa Brasil unggul 1-0.
Tim Amerika Selatan ini mencatat 58% penguasaan bola dan melepaskan delapan tembakan di babak pertama, menunjukkan dominasi sejak awal.
Didukung ribuan suporter yang memadati stadion, Maroko tampil efisien. Meski hanya mencatat dua tembakan, tim Afrika Utara itu berhasil meraih xG 0.84, menunjukkan kualitas peluang mereka.
Menjelang akhir babak pertama, Maroko mendapat hadiah penalti setelah Angelo melanggar Ismail El Aoud di dalam kotak terlarang.
Ziyad Baha dengan tenang mengonversi peluang tersebut menjadi gol pada menit 45+4, menyamakan skor menjadi 1-1.
Memasuki babak kedua, Brasil tampil lebih agresif. Mereka mencatatkan lima tembakan dengan xG 0.85, sementara Maroko hanya mampu melancarkan dua tembakan tanpa mengarah ke gawang.
Ketahanan fisik pemain Maroko mulai terkikis oleh serangan bertubi-tubi Brasil.
Saat pertandingan tampak akan berlanjut ke adu penalti, Brasil menemukan momen emas.
Tiago mengirimkan umpan terobosan yang disambut Dell, yang kemudian mengecoh kiper Maroko sebelum menceploskan bola ke gawang untuk memastikan kemenangan 2-1.
Pertandingan berlangsung keras dengan total enam kartu kuning dan satu kartu merah, mencerminkan tingginya tensi duel Maroko U-17 vs Brasil U-17.
“Kami mendominasi permainan sejak awal, mencetak gol, lalu kebobolan di menit akhir babak pertama. Hasil imbang itu memengaruhi ritme kami, tetapi anak-anak bangkit di babak kedua dan percaya diri hingga akhir. Saya sangat senang bisa lolos.” Ujar Carlos Eduardo Patetuci Pelatih Brasil.
“Ini sepak bola… mereka masih berusia 16–17 tahun dan sedang belajar. Saya bangga dengan perkembangan mereka. Brasil memang kuat, tetapi Maroko kini tahu bahwa kami bisa bersaing dengan siapa pun. Kami menuai hasil dari kerja keras di semua tingkatan.” Ucap Nabil Baha Pelatih Maroko.
(fifa)












