Tradisi ini mengenang gugurnya cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Husein bin Ali, sebagai bentuk penghormatan dan refleksi nilai-nilai Islam seperti keberanian, iman, dan keadilan.
Festival ini terdiri dari berbagai rangkaian ritual seperti Pembuatan Tabut, Menjemput Tanah, Menyirami Benih, Tabut Naik Pangkek dan Tabut Tebuang.
Setiap ritual diiringi lantunan ayat suci Al-Qur’an, doa-doa, dan musik tradisional, menciptakan suasana religius yang khusyuk namun penuh semangat kebersamaan.
Selain menampilkan ritual tradisi Tabut, perayaan tahun ini juga akan diisi dengan doa istiqosah, pertunjukan wayang kulit, dan berbagai atraksi seni budaya khas Bengkulu.
Pemerintah Provinsi Bengkulu telah menyurati Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta beberapa menteri terkait untuk menghadiri acara ini.
