“Betapa pentingnya keahlian teknis, sumber daya, kemauan, dan kepemimpinan Indonesia dalam memandu kawasan ini menjadi bagian krusial dari upaya yang perlu dilakukan bersama,” tegas Dr. Sarthak.
Ia menekankan bahwa kesuksesan global dalam memerangi malaria sangat bergantung pada komitmen politik setiap negara.
“Kita sudah memiliki teknologi, pengetahuan, dan contoh keberhasilan. Tapi semua itu tidak akan berarti tanpa kemauan politik,” ujarnya.
APLMA yang berdiri sejak 2015 berkomitmen menyatukan strategi regional dalam eliminasi malaria sekaligus memperkuat komitmen lintas negara, agar perjuangan ini tidak hanya bergantung pada solusi teknis.
Dengan kepemimpinan yang kuat dan konsisten, Indonesia kini dipandang sebagai pemimpin regional dalam eliminasi malaria di Asia Pasifik. Upaya ini bukan hanya penting bagi Indonesia secara nasional, tetapi juga merupakan kontribusi nyata terhadap kemanusiaan global.
(kemenkes)