“Saat ini baru 21 persen rumah tangga yang memiliki akses broadband tetap. Artinya, pekerjaan rumah kita masih besar. Kampung Internet adalah salah satu cara untuk mengejar target itu,” lanjut Meutya.
Dalam rangka mendukung pengembangan SDM digital, Kemkomdigi juga menyerahkan bantuan alat laboratorium fiber optik kepada SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
Fasilitas ini akan digunakan untuk pelatihan guru dan siswa agar siap menjadi tenaga ahli di bidang jaringan dan telekomunikasi.
Program ini merupakan hasil kolaborasi Kemkomdigi dengan Apjatel (Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi), pemerintah daerah, serta industri telekomunikasi.
Meutya Hafid menegaskan bahwa pembangunan konektivitas digital nasional membutuhkan sinergi dari semua pihak.
“Untuk membangun konektivitas, kita tidak bisa berjalan sendiri. Pemerintah pusat, daerah, industri, dan masyarakat harus bergandengan tangan,” tegasnya.
Peresmian Kampung Internet 2025 ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya, Wakil Bupati Deli Serdang Lom Lom Suwondo, perwakilan industri telekomunikasi, dan masyarakat Desa Kramat Gajah yang menjadi penerima manfaat awal program ini.
(komdigi)