Tindakan Israel ini dinilai memperkuat isolasi terhadap rakyat Palestina dan menghalangi upaya diplomatik yang mendukung solusi dua negara.
Tekanan internasional terhadap Israel terus meningkat, terutama menjelang konferensi internasional tentang negara Palestina yang akan digelar di New York pada 17-20 Juni, dipimpin oleh Prancis dan Arab Saudi.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa pengakuan negara Palestina adalah “kewajiban moral dan kebutuhan politik”.
Namun, Israel justru mengumumkan pembangunan 22 permukiman baru di Tepi Barat, yang oleh PBB dinyatakan ilegal menurut hukum internasional.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dalam kunjungannya ke Tepi Barat, menegaskan komitmen untuk memperluas “negara Yahudi Israel” dan menolak pengakuan negara Palestina oleh komunitas internasional.
