“Beberapa dewan direksi Tesla juga pernah mencurigai Musk sedang dalam pengaruh narkoba saat melontarkan tweet kontroversial pada 2018 lalu, yang akhirnya membuat Tesla membayar pinalti $40 juta”
Seketika.com, Jakarta – Elon Musk, tokoh kontroversial di dunia teknologi, kembali menjadi sorotan setelah pengakuan dari orang-orang terdekatnya mengungkapkan bahwa Musk memiliki kecanduan terhadap beberapa jenis narkoba, termasuk LSD, kokain, ekstasi, hingga ketamin.
Masalah ini semakin meruncing ketika Musk terbukti hadir dalam rapat SpaceX dalam keadaan ‘tak sadar’, memicu kekhawatiran dari para eksekutif terkait dampaknya pada bisnis perusahaan.
Insiden terbaru terjadi saat Musk terlambat satu jam menghadiri rapat SpaceX dan kemudian berbicara ngalor-ngidur selama 15 menit. Presiden Gwyne Shotwell terpaksa mengambil alih pertemuan tersebut karena kondisi Musk yang tidak memungkinkan untuk memimpin rapat.
Laporan dari Business Insider dan The Journal menyebutkan bahwa jejeran eksekutif di beberapa perusahaan yang dimiliki oleh Musk telah lama mengetahui kecanduan bos mereka terhadap narkoba, namun sulit mengendalikannya.
Hal ini menjadi perhatian khusus di SpaceX, di mana penggunaan obat-obatan terlarang dapat membahayakan kontrak pemerintah senilai miliaran dolar.
Penggunaan narkoba oleh Musk, menurut The Journal, membawa risiko kerugian hampir $1 triliun pada aset yang dimiliki oleh investor, sekitar 13.000 pekerjaan, dan masa depan program luar angkasa AS.
