Menurutnya, kehadiran hotel berbintang di Lumajang seperti Aston Inn menjadi langkah nyata dalam menciptakan ekosistem pariwisata profesional dan berdaya saing tinggi.
Fasilitas ini juga diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan wisatawan, termasuk wisatawan internasional, dalam menjelajahi berbagai destinasi alam di Lumajang.
“Ini bukan hanya soal bangunan atau fasilitas, melainkan bagian dari strategi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan destinasi wisata yang inklusif,” tegasnya.
Selain pembangunan fisik, Pemkab Lumajang juga memprioritaskan pemberdayaan masyarakat dengan meningkatkan kapasitas pelaku pariwisata lokal.
Tujuannya adalah agar manfaat dari sektor ini dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.
Langkah ini menunjukkan bahwa pariwisata berkelanjutan di Lumajang bukan hanya fokus pada peningkatan kunjungan, tetapi juga memperhatikan keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
(infopublik)