Seketika.com, Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR RI, M Husni, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan DPR dalam mempersiapkan penyelenggaraan ibadah haji 2026 agar berjalan optimal. Hal ini, menurut Husni, menjadi kunci untuk efisiensi biaya haji tanpa mengorbankan kualitas pelayanan bagi jemaah.
Pernyataan tersebut disampaikan Husni saat menjadi pembicara dalam forum Dialektika Demokrasi bertema “Optimalisasi Persiapan Ibadah Haji 2026: Sinergi Pemerintah – DPR” yang digelar di Ruang Command Center, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Dalam paparan tersebut, Husni menyoroti fenomena penurunan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 2026 yang diperkirakan turun sekitar Rp2 juta, meski nilai kurs dolar mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Saya nggak tahu 1,2 juta kurs yang digunakan. Pada tahun 2026 itu biaya haji turun 2 juta, sedangkan kurs yang kita gunakan tahun 2025 sebesar Rp16.000. Jadi kalau kita pukul rata, apakah bisa terjadi penurunan dengan asumsi yang sama? Jawabannya tidak. Tapi Alhamdulillah, hal itu bisa dicapai tanpa menurunkan standar pelayanan, kenyamanan, dan perlindungan bagi jemaah,” jelas Husni.
Husni menambahkan, meski kurs tahun 2026 ditetapkan sebesar Rp16.500, angka ini masih cukup stabil untuk mendukung pelaksanaan haji yang lebih efisien.
Ia menekankan bahwa keberhasilan menurunkan biaya haji ini tidak lepas dari upaya pemerintah dan DPR dalam melakukan efisiensi pada sejumlah komponen biaya, termasuk sektor Masyair, yang mengalami penurunan signifikan tanpa mengurangi kualitas layanan.












