Namun, tantangan ini dapat diatasi melalui kolaborasi dan strategi efisiensi, seperti kerja sama antar-operator dan infrastructure sharing.
“Biaya mahal itu relatif. Operator seharusnya bisa menekan biaya dengan berbagai cara, termasuk kerja sama dan infrastructure sharing,” jelas Meutya.
Selain soal harga, Menteri Meutya menekankan transparansi tarif dan kualitas layanan kepada pelanggan sebagai hal yang krusial.
Ia menegaskan bahwa meskipun industri menghadapi tekanan finansial, penyesuaian harga harus dilakukan secara adil dan transparan.
“Kalau di wilayah lain perlu penyesuaian harga, silakan, asalkan transparan. Jangan sampai ketika jaringan down, pelanggan tetap dikenakan biaya penuh. Itu tidak adil,” tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Meutya Hafid juga mendorong ISP untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkeadilan.
Tujuannya, masyarakat dari berbagai lapisan tetap dapat menikmati layanan internet dengan harga wajar dan kualitas terjamin.
(komdigi)












