Seketika.com, Malang – Pemahaman konsep moderasi beragama kembali menjadi fokus utama dalam kegiatan Training of Trainers (ToT) Moderasi Beragama yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang di Hotel Onsen Songgoriti, Batu, Sabtu (22/11/2025). Kegiatan ini menghadirkan Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama RI periode 2014–2019, sebagai narasumber yang memberikan pemaparan mendalam mengenai konsep dasar dan filosofis moderasi beragama.
Dalam sesi pemaparan, Lukman menegaskan bahwa moderasi tidak ditujukan kepada agama, melainkan kepada cara manusia beragama.
Menurutnya, agama bersifat absolut dan kebenarannya datang dari Tuhan sehingga tidak dapat dimoderasi.
“Yang perlu dimoderasi adalah cara kita memahami dan mengamalkan ajaran agama, karena tingkat pemahaman manusia berjenjang dan berbeda-beda,” ujarnya di hadapan peserta ToT.
Ia menjelaskan bahwa perbedaan penafsiran yang tidak disertai kedewasaan beragama dapat membuka ruang bagi munculnya pemahaman yang berlebih-lebihan (ghuluw), bersikap kaku (tatharruf), hingga berujung pada ekstremisme.
Moderasi beragama hadir sebagai pendekatan untuk memastikan bahwa praktik keberagamaan tetap berada dalam koridor keadilan, keseimbangan, kemanusiaan, serta kemaslahatan umum.












