InternasionalTeknologi

NASA Buatkan Hijab Khusus untuk Astronot Muslim

89
×

NASA Buatkan Hijab Khusus untuk Astronot Muslim

Share this article

“Mereka menciptakan pakaian khusus yang memungkinkan Al-Matrooshi untuk tetap memakai hijab”

Seketika.com, JAKARTA – Keberhasilan Hajar Al-Matrooshi menjadi wanita Arab pertama yang lulus dari program pelatihan NASA menandai tonggak sejarah baru bagi Uni Emirat Arab dan seluruh dunia.

Wanita berusia 30 tahun itu berhasil menyelesaikan program pelatihan bersama dengan 10 peserta lainnya, yang kini siap untuk misi luar angkasa yang menegangkan.

Al-Matrooshi, salah satu dari dua kandidat astronot yang dipilih oleh Badan Antariksa Uni Emirat Arab (UAESA) pada 2021, telah melewati dua tahun pelatihan intensif dengan NASA.

Bersama dengan rekan-rekannya, yang dikenal sebagai “The Flies”, mereka telah memenuhi syarat untuk misi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), peluncuran Artemis ke Bulan, dan bahkan mungkin menuju Mars.

Namun, perjuangan Al-Matrooshi tidak hanya terjadi di dunia antariksa. Sebagai wanita yang mengenakan hijab, ia menghadapi kendala unik saat berlatih di NASA.

Pakaian khusus yang diperlukan untuk menutupi rambutnya bertentangan dengan aturan NASA untuk menggunakan bahan tertentu di dalam Extravehicular Mobility Unit (EMU), helm astronot yang dikenakan di luar wahana.

Dalam wawancara dengan AFP, Al-Matrooshi menjelaskan tantangannya: “Saat kamu masuk ke EMU, kamu akan mengenakan topi (komunikasi) (yang dilengkapi dengan mikrofon dan speaker), yang menutupi rambut.”

Namun, masalah muncul ketika ia harus melepas hijabnya sebelum memakai topi komunikasi.

Untungnya, NASA menunjukkan kesediaannya untuk beradaptasi. Mereka menciptakan pakaian khusus yang memungkinkan Al-Matrooshi untuk tetap memakai hijab saat memakai topi komunikasi.