1. Meningkatkan kesadaran risiko setiap tindakan, besar maupun kecil, memiliki potensi risiko yang harus dikelola dengan mempertimbangkan faktor manusia.
2. Mengembangkan budaya belajar mendorong evaluasi dari setiap insiden atau near miss dengan menekankan perbaikan sistemik ketimbang menyalahkan individu;
3. Memperkuat kolaborasi lintas divisi membangun sinergi antara tim operasional, teknik armada, keselamatan dan K3, serta seluruh pimpinan dan mitra operator demi menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berorientasi pada pelayanan prima.
Melalui inisiatif ini, PT Transportasi Jakarta menegaskan posisinya sebagai penyedia transportasi publik Jakarta yang berkomitmen pada keselamatan, kinerja operasional, dan kesejahteraan karyawan.
Pendekatan berbasis human factor menjadi langkah strategis Transjakarta dalam membangun sistem transportasi yang lebih manusiawi, aman, dan berkelanjutan untuk warga Jakarta.
(beritajakarta)
