Benjamin Netanyahu adalah satu-satunya perdana menteri yang masih menjabat dalam sejarah Israel yang diadili atas tuduhan korupsi, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.
Ia dituduh menerima suap dan memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan pribadi serta politik.
Meski demikian, Netanyahu membantah semua tuduhan, menyebutnya sebagai “perburuan penyihir” yang digerakkan oleh media, polisi, dan pengadilan dengan gaya retorika yang mirip dengan Donald Trump sendiri.
Dalam unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), Netanyahu berterima kasih kepada Trump atas dukungan politiknya, meski tidak secara langsung menyinggung soal surat pengampunan tersebut:
“Terima kasih, Presiden Trump, atas dukungan luar biasa Anda. Saya menantikan untuk melanjutkan kemitraan kita guna memperkuat keamanan dan memperluas perdamaian.”
Kantor Presiden Israel Isaac Herzog mengonfirmasi telah menerima surat dari Trump.












