Semangat perjuangan meluas di kalangan pemuda, santri, hingga mantan tentara PETA dan Heiho.
Salah satu peristiwa penting terjadi di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit), Surabaya, pada 18 September 1945.
Dua pemuda, Hariyono dan Koesno Wibowo, memanjat atap hotel dan merobek bagian biru bendera Belanda, menyisakan warna merah putih sebagai lambang kemerdekaan Indonesia.
Aksi tersebut menjadi simbol keberanian rakyat Surabaya dalam menolak penjajahan dan menegaskan harga diri bangsa.
Ketegangan meningkat setelah pasukan Inggris menuntut agar rakyat menyerahkan senjata rampasan dari Jepang. Penolakan rakyat Surabaya memicu bentrokan pada 27 Oktober 1945, dan situasi memanas hingga puncaknya pada 10 November 1945.
Pasukan Sekutu melancarkan serangan besar-besaran dari darat, laut, dan udara.












