Seketika.com, Lumajang – Sebuah kisah inspiratif datang dari seorang penjual ketan di Tempeh Tengah, Lumajang. Meski berpenghasilan pas-pasan, ia rutin menyisihkan Rp2.000 setiap hari untuk berinfak melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lumajang. Aksi kecil namun konsisten ini menggugah hati banyak orang dan menjadi contoh nyata kekuatan solidaritas sosial masyarakat.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, turut angkat bicara mengenai kisah mengharukan ini. Ia menyebut bahwa nilai infak bukan dilihat dari besar kecilnya, melainkan dari keikhlasan dan konsistensi dalam berbagi.
“Ini bukan soal besar kecilnya uang, tetapi tentang keikhlasan dan konsistensi dalam berbagi. Infak seperti ini tidak ternilai harganya,” ujar Bupati Indah Amperawati dalam keterangannya, Jumat (5/9/2025).
Bupati Indah menegaskan, apa yang dilakukan penjual ketan ini merupakan contoh semangat gotong royong sosial yang masih tumbuh subur di tengah masyarakat.
Ia mengajak seluruh warga Lumajang untuk meneladani tindakan mulia tersebut.
“Kalau seorang penjual ketan bisa menyisihkan rezekinya secara rutin, maka tak ada alasan bagi kita untuk tidak melakukan hal yang sama,” tegasnya.