Seketika.com, Boyolali – Pemerintah terus menggencarkan penanggulangan tuberkulosis (TBC) melalui pemeriksaan kesehatan gratis dan strategi active case finding TBC. Program ini menjadi salah satu prioritas utama Kementerian Kesehatan dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TBC di Indonesia, sejalan dengan target eliminasi TBC tahun 2030.
Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dante Saksono Harbuwono, menyampaikan bahwa kasus TBC di Indonesia masih sangat tinggi dan membutuhkan penanganan serius.
“TBC menjadi masalah penting, karena di Indonesia jumlah kasusnya diperkirakan mencapai 1.060.000 orang. Saat ini baru sekitar 90 persen yang berhasil teridentifikasi dan ternotifikasi,” ujar Prof. Dante saat meninjau kegiatan active case finding TBC di Puskesmas Teras, Kabupaten Boyolali, Jumat (19/9).
Menurut Prof. Dante, capaian notifikasi tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Pada tahun 2022 notifikasi kasus baru 56 persen, sekarang sudah naik berkat program percepatan melalui pemeriksaan rutin dan active case finding yang mampu menemukan kasus aktif yang sebelumnya tidak terdeteksi,” jelasnya.
Prof. Dante juga mengungkapkan bahwa banyak kasus TBC tidak terdiagnosis karena gejalanya sering disalahartikan sebagai penyakit ringan.