Peserta diajak mengembangkan ketangguhan emosional dan kemampuan adaptasi agar lebih siap menghadapi tantangan kehidupan modern serta menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan harmonis.
Peserta pelatihan merespons positif kegiatan ini. “Saya kini lebih paham pentingnya moderasi beragama dan cara menerapkannya dalam pengajaran,” ungkap salah satu guru.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebagian besar peserta memiliki pemahaman dan sikap moderat yang baik, terutama dalam aspek toleransi dan keseimbangan beragama, meski penguatan komitmen kebangsaan dan budaya lokal masih diperlukan.
Melalui kegiatan ini, UIN Malang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat nilai-nilai moderasi beragama di masyarakat.
“Moderasi beragama bukan sekadar konsep, melainkan praktik keseharian dalam bersikap adil, bijak, dan menghormati perbedaan,” ujar salah satu narasumber.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata peran UIN Malang dalam mencetak generasi religius yang inklusif dan berkarakter kebangsaan.
(rls)





















