Sebagai pemimpin baru, Takaichi menekankan beberapa agenda utama:
- Memperkuat militer Jepang dan meningkatkan pengeluaran fiskal untuk pertumbuhan.
- Mendorong inovasi energi, termasuk promosi fusi nuklir.
- Mengetatkan kebijakan imigrasi dan memperkuat keamanan siber.
- Menjaga pandangan konservatif terkait isu sosial, menentang pernikahan sesama jenis dan mendukung suksesi kekaisaran berbasis laki-laki.
Namun, pandangannya yang ultrakonservatif juga menimbulkan kontroversi, terutama terkait sejarah perang Jepang.
Ia dikenal sebagai pengunjung rutin Kuil Yasukuni, yang menjadi simbol sensitif di mata Tiongkok dan Korea, dan menolak mengakui kekejaman Jepang terhadap korban perang, termasuk isu buruh paksa dan perbudakan seksual.
Takaichi resmi menjabat setelah memenangkan pemilihan presiden LDP pada Senin lalu.
Kemenangannya datang setelah dua kali sebelumnya gagal memimpin partai tersebut. Dalam pidatonya pasca-kemenangan, Takaichi menegaskan:
“Sekarang LDP memiliki presiden perempuan pertamanya, situasinya akan sedikit berubah. Kita harus bekerja keras, bekerja, bekerja, dan bekerja.”






