Seketika.com, Sidoarjo – Proses evakuasi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, akhirnya dilakukan menggunakan alat berat, tiga hari setelah insiden runtuhnya bangunan. Sebanyak 208 personel Polresta Sidoarjo Polda Jatim dikerahkan untuk mengamankan jalannya evakuasi Ponpes Al Khoziny dan pengangkatan material reruntuhan bangunan.
Pengamanan ketat dilakukan oleh Polresta Sidoarjo di berbagai titik strategis, sesuai arahan Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol. Christian Tobing.
Personel tidak hanya berjaga di dalam kawasan pondok pesantren, namun juga di sejumlah area luar.
Anggota Satlantas Polresta Sidoarjo turut melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar simpang traffic light Maspion 2, Banjar Kemantren, Buduran Sidoarjo, untuk memastikan kelancaran akses kendaraan alat berat dan tim evakuasi.
Menurut Kabag Ops Polresta Sidoarjo Kompol M. Irfan, proses pengamanan evakuasi Ponpes Al Khoziny sudah dimulai sejak Kamis, 2 Oktober 2025.
