“Keluarga yang sehat secara spiritual dan sosial adalah fondasi paling kokoh bagi Indonesia yang damai dan beradab,” tegasnya.
Natal juga dimaknai Menag sebagai panggilan iman untuk merawat bumi.
Di hadapan krisis iklim dan kerusakan lingkungan, setiap keluarga dipanggil untuk menjadi bagian dari solusi.
“Iman harus menyentuh cara kita hidup. Mengurangi plastik, menanam pohon, menghemat energi itulah bentuk syukur kita kepada Tuhan atas ciptaan-Nya,” ujarnya.
Lebih jauh, Menag mengingatkan bahwa Natal 2025 berlangsung di tengah duka banyak saudara sebangsa yang terdampak bencana.
Karena itu, Natal tidak boleh dirayakan dengan lupa pada mereka yang sedang kehilangan.












