Seketika.com, Lumajang – Desa Tukum, yang terletak di Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang, menjadi pusat perhatian pada Minggu pagi, 31 Agustus 2025. Jalanan yang biasanya lengang berubah menjadi lautan manusia saat ribuan warga tumpah ruah mengikuti Kirangan Tumben (Kirab Gunungan Tukum Biyen), sebuah acara jalan sehat budaya yang dipadukan dengan pawai seni, gunungan hasil bumi, dan berbagai pertunjukan kesenian tradisional Lumajang.
Acara dimulai dari titik start yang kemudian mengarah ke Pendopo Mangundiharjo, pusat pemerintahan Desa Tukum sekaligus lokasi utama acara.
Para peserta berjalan bersama, bukan sekadar untuk olahraga, tetapi juga untuk merayakan warisan budaya Desa Tukum.
Di tengah barisan, lima gunungan atau jolen menjadi pusat perhatian. Setiap gunungan mewakili satu dusun di Desa Tukum: Pandansari, Pandanwangi, Krajan, Tukum Kidul, dan Munder.
Gunungan tersebut terdiri dari berbagai hasil bumi seperti padi, jagung, sayuran, dan buah-buahan. Masing-masing gunungan bukan hanya simbol hasil panen, tapi juga wujud syukur dan gotong royong masyarakat desa.
Bagi warga, perebutan isi gunungan di halaman Pendopo Mangundiharjo bukan sekadar ritual, tetapi diyakini membawa keberkahan dan keselamatan.