“Pagi tadi kami rapat dengan seluruh sekretaris OPD untuk mempercepat realisasi, termasuk pengadaan barang dan jasa. Walaupun ada pergeseran dari versi 5 ke versi 6, kami dorong agar proses berjalan cepat. Ini bagian dari ikhtiar untuk mewujudkan Jabar Istimewa,,” tegas Herman.
Dengan penyesuaian ini, APBD Jawa Barat Tahun Anggaran 2025 mengalami defisit sebesar Rp1,14 triliun, selisih antara pendapatan dan belanja daerah.
Defisit ini akan ditutup melalui mekanisme pembiayaan daerah yang sudah disiapkan dalam perencanaan fiskal.
(jabarprov)