Hal lain yang menjadi sorotan adalah minimnya fasilitas pascapanen, seperti bangsal penyimpanan dan pengolahan bawang.
Saat ini hanya tersedia tiga unit bangsal, yang dinilai belum mencukupi untuk mengelola hasil panen dari lahan seluas 200 hektare.
“Bangsal ini penting untuk mengolah kelebihan panen menjadi produk seperti pasta atau bawang crispy,” tambahnya.
Dwita memastikan bahwa temuan lapangan ini akan dibahas lebih lanjut dalam rapat-rapat Komisi IV DPR RI, guna mendorong peningkatan sarana dan prasarana pendukung program UPLAND di berbagai daerah.
“Ini baru pertama kami melihat langsung update-nya. Semoga laporan dari kunjungan di daerah lain juga bisa menjadi bahan pembahasan kami selanjutnya di rapat-rapat DPR,” pungkasnya.
(dpr)