Sebagai platform berbasis open source, Bhumi hadir dengan sejumlah keunggulan teknis. Sistem ini tidak hanya informatif, tetapi juga memungkinkan analisis spasial secara langsung di layar (on screen analysis).
Fitur lain yang menjadi sorotan adalah kemampuan menampilkan visualisasi data 3D berbasis format BIM (Building Information Modeling). Dengan ini, tata ruang wilayah dapat dilihat lebih realistis.
Keunggulan visualisasi ini memberi nilai tambah, terutama bagi perencana pembangunan, akademisi, hingga warga yang ingin memahami kondisi lingkungannya secara detail.
Transparansi digital ini bukan hanya soal teknologi, melainkan soal membangun partisipasi.
Dengan Bhumi, publik tidak lagi hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga menjadi mitra aktif dalam pengawasan pertanahan.
Harison menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.