Testimoni Masyarakat
Masyarakat pun menyambut baik kehadiran Bhumi. Banyak warga menilai aplikasi ini mempermudah mereka mengecek status lahan tanpa harus mengurus dokumen fisik berlapis-lapis.
Seorang warga Jakarta, misalnya, mengatakan bahwa Bhumi memotong birokrasi panjang.
“Biasanya kalau mau cek tanah harus datang ke kantor, sekarang bisa lihat langsung di HP,” ujarnya.
Pengalaman serupa juga dirasakan mahasiswa geografi yang memanfaatkan Bhumi untuk keperluan penelitian. Dengan data spasial yang terbuka, penelitian menjadi lebih akurat dan efisien.
Fitur pencarian lokasi berbasis koordinat GPS juga memberi kemudahan bagi masyarakat desa. Mereka bisa langsung menelusuri lahan pertanian atau tanah adat yang mereka miliki.
Bagi pemerintah, keterlibatan publik dalam memanfaatkan Bhumi sekaligus menjadi bentuk pengawasan sosial. Partisipasi ini memperkuat integritas data yang dimiliki ATR/BPN.
Ke depan, ATR/BPN berkomitmen untuk terus memperbarui data agar lebih lengkap dan akurat. Perbaikan data akan dilakukan secara bertahap dengan melibatkan daerah dan pemangku kepentingan lainnya.